Kelam sepi mendesak
Remang rembulan sungguh di mataku
Seperti karang dipukul ombak
Jemu menderu dua jiwa retak satusatu
Luka terbuka dipandang menganga
Melayang teriakku meriak kolam kalbu
Sudahi, padami selagi bernyawa
Damai dan reda lari ke rumah bapak dan ibu
Tidak tahu sampai berapa lama
Sebelum kau merujuk, iddahku mendingin beku
Purwokerto, 4 Juli 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar