Terasa biasa saja entah dimana berada
Pena terasa duka kaku terkapar di meja
Lembaran tetap putih disorot cahaya
Bulan memancar terang tapi terasa bersahaja
Jejalanan kutapaki, musim kini sepi menyapa
Ini hanya tentang rasa dalam tawa menggila
Malam pekat merontaronta disekap mainan rasa
Jiwa tambah pengap dalam remang sandiwara
Pandangan terus kusam di nantimenanti
Dari mata jatuh ke hati; semati ? Lagi
Rindu bertubi menghantam lebam sendiri
Malam sunyi sepi tambah terasing diri
Penghabisan ini sudah bukan kanak lagi
Bekal dan bahan pertimbangan duniawi
Sajak
Biar cela dan cerca datang menghampiri
Disinilah keberanian diuji, tapi pasti
Kupegang tanganmu mari kita buat janji
Demi Tuhan, bukan demi lain
Purwokerto, 25 Juli 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar