Sebuah Jendela
Ada cerita di punggung jendela kayu tua
Selalu pagi disenyumnya yang menawan
Di bawah teduh langitlangit kepang bambu
Mata membisu menatap bayang cermin
Daun daun mengepikkan lenganya lemas
Bungabunga menyapa membuka kelopaknya
Musim jadi semi angin datang mengarah cemas
Aku hanya kaku berdiri terpukau lepas tenaga
Adalah kuas dan kanvas pasti meninggal bekas
Cerita dan puisi adalah tempat berpunca
segala makna
Aku ngerti kenapa waktu melalap meremas
Karena ada bunga yang diharap datangnya
Entah apa? Hati bertanya; dapat jawab dan
balas
Di jendela dalam pengabdian menanti sepi
menjelma
Naeron Aryaf Rifyana
Purwokerto, 25 Juni 2015
Purwokerto, 25 Juni 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar