Sore
Merindumu
Sore ini yang kembang ilalang
Angin sayup membelai nuansa bukit
Berdua duduk berbincang lantang
Tentang matahari yang mengintip terbit
Seperti penyair, menyindirmu di muka semesta
Atau hanya rayuan segala sapa menggila
Angin berhembus gugup, hari belum pekat kelam
Rindu lagi dikuncup, memekar diwaktu temaram
Naeron Aryaf Rifyana
Purwokerto, 10 juni 2015
Purwokerto, 10 juni 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar