|
Sendu di
Dermaga
Sendu penghabisan senja itu, yang merah
Aku sendiri menyisir pematang dermaga
Menghembus harap sempat berpaut, sayang
Aku balik berbenah dalam mempercayainya
Desir angin semakin dingin mengiring
Langkah jadi tersendat dirindu bisikbisik
menggebu
Siasia. Cuma tawa dan gila saja yang datang
Hati terdengar menjerit seru menderu sampai
diri lupa
kutipu
Habis sudah perasaan dibatas jalinan kenang
Cerita hanya mengatasi suka dan duka
Semoga bahagia kekasihku disebrang pulau
Naeron Aryaf Rifyana
Purwokerto, 5 Juli 2015
Purwokerto, 5 Juli 2015
Tidak ada komentar:
Posting Komentar